This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Wahyu Aneuk Elektro Atjeh - wahyu-elektroaceh.blogspot.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Wahyu Aneuk Elektro Atjeh - wahyu-elektroaceh.blogspot.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by wahyu aneuk elektro atjeh - wahyu-elektroaceh.blogspot.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Wahyu Aneuk Elektro Atjeh - wahyu-elektroaceh.blogspot.com

ates.com

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Wahyu Aneuk Elektro Atjeh -wahyu-elektroaceh.blogspot.com

Rabu, 06 Juni 2012

Kekuatan Petir Yang Tersembunyi



بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :



Satu kilatan petir menghasilkan listrik lebih besar daripada yang dihasilkan Amerika.
Di malam hari, saat hujan deras, langit tiba-tiba menyala, tak lama kemudian disusul oleh suara menggelegar. Tahukah Anda bagaimanakah petir luar biasa yang menerangi langit muncul? Tahukah Anda seberapa banyak cahaya yang dipancarkannya? Atau seberapa besar panas yang dilepaskannya?
Satu kilatan petir adalah cahaya terang yang terbentuk selama pelepasan listrik di atmosfer saat hujan badai. Petir dapat terjadi ketika tegangan listrik pada dua titik terpisah di atmosfer – masih dalam satu awan, atau antara awan dan permukaan tanah, atau antara dua permukaan tanah – mencapai tingkat tinggi.
Kilat petir terjadi dalam bentuk setidaknya dua sambaran. Pada sambaran pertama muatan negatif (-) mengalir dari awan ke permukaan tanah. Ini bukanlah kilatan yang sangat terang. Sejumlah kilat percabangan biasanya dapat terlihat menyebar keluar dari jalur kilat utama. Ketika sambaran pertama ini mencapai permukaan tanah, sebuah muatan berlawanan terbentuk pada titik yang akan disambarnya dan arus kilat kedua yang bermuatan positif terbentuk dari dalam jalur kilat utama tersebut langsung menuju awan. Dua kilat tersebut biasanya beradu sekitar 50 meter di atas permukaan tanah. Arus pendek terbentuk di titik pertemuan antara awan dan permukaan tanah tersebut, dan hasilnya sebuah arus listrik yang sangat kuat dan terang mengalir dari dalam jalur kilat utama itu menuju awan. Perbedaan tegangan pada aliran listrik antara awan dan permukaan tanah ini melebihi beberapa juta volt.
Energi yang dilepaskan oleh satu sambaran petir lebih besar daripada yang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Amerika. Suhu pada jalur di mana petir terbentuk dapat mencapai 10.000 derajat Celcius. Suhu di dalam tanur untuk meleburkan besi adalah antara 1.050 dan 1.100 derajat Celcius. Panas yang dihasilkan oleh sambaran petir terkecil dapat mencapai 10 kali lipatnya. Panas yang luar biasa ini berarti bahwa petir dapat dengan mudah membakar dan menghancurkan seluruh unsur yang ada di muka bumi. Perbandingan lainnya, suhu permukaan matahari tingginya 700.000 derajat Celcius. Dengan kata lain, suhu petir adalah 1/70 dari suhu permukaan matahari. Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt. Sebagai pembanding, satu kilatan petir menyinari sekelilinginya secara lebih terang dibandingkan ketika satu lampu pijar dinyalakan di setiap rumah di Istanbul. Allah mengarahkan perhatian pada kilauan luar biasa dari petir ini dalam Qur'an :
يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ

"...Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS. An Nuur, 24:43)

Kilatan yang terbentuk turun sangat cepat ke bumi dengan kecepatan 96.000 km/jam. Sambaran pertama mencapai titik pertemuan atau permukaan bumi dalam waktu 20 milidetik, dan sambaran dengan arah berlawanan menuju ke awan dalam tempo 70 mikrodetik. Secara keseluruhan petir berlangsung dalam waktu hingga setengah detik. Suara guruh yang mengikutinya disebabkan oleh pemanasan mendadak dari udara di sekitar jalur petir. Akibatnya, udara tersebut memuai dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, meskipun gelombang kejutnya kembali ke gelombang suara normal dalam rentang beberapa meter. Gelombang suara terbentuk mengikuti udara atmosfer dan bentuk permukaan setelahnya. Itulah alasan terjadinya guntur dan petir yang susul-menyusul.
Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa peristiwa alam ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan luar biasa semacam itu muncul dari partikel bermuatan positif dan negatif, yang tak terlihat oleh mata telanjang, menunjukkan bahwa petir diciptakan dengan sengaja. Lebih jauh lagi, kenyataan bahwa molekul-molekul nitrogen, yang sangat penting untuk tumbuhan, muncul dari kekuatan ini, sekali lagi membuktikan bahwa petir diciptakan dengan kearifan khusus.
Allah secara khusus menarik perhatian kita pada petir ini dalam Al Qur'an. Arti surat Ar Ra’d, salah satu surat Al Qur'an, sesungguhnya adalah "Guruh". Dalam ayat-ayat tentang petir Allah berfirman bahwa Dia menghadirkan petir pada manusia sebagai sumber rasa takut dan harapan. Allah juga berfirman bahwa guruh yang muncul saat petir menyambar bertasbih memujiNya. Allah telah menciptakan sejumlah tanda-tanda bagi kita pada petir. Kita wajib berpikir dan bersyukur bahwa guruh, yang mungkin belum pernah dipikirkan banyak orang seteliti ini dan yang menimbulkan perasaan takut dan pengharapan dalam diri manusia, adalah sebuah sarana yang dengannya rasa takut kepada Allah semakin bertambah dan yang dikirim olehNya untuk tujuan tertentu sebagaimana yang Dia kehendaki.

Keajaiban Penciptaan Pada Unta


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :


Lima puluh lima derajat celcius adalah suhu yang panas membakar. Itulah cuaca panas di gurun pasir, daerah yang tampak tak bertepi dan terhampar luas hingga di kejauhan. Di sini terdapat badai pasir yang menelan apa saja yang dilaluinya, dan yang sangat mengganggu pernafasan. Padang pasir berarti kematian yang tak terelakkan bagi seseorang tanpa pelindung yang terperangkap di dalamnya. Hanya kendaraan yang secara khusus dibuat untuk tujuan ini saja yang dapat bertahan dalam kondisi gurun ini.
Kendaraan apapun yang berjalan di kondisi yang panas menyengat di gurun pasir, harus didisain untuk mampu menahan panas dan terpaan badai pasir. Selain itu, ia harus mampu berjalan jauh, dengan sedikit bahan bakar dan sedikit air. Mesin yang paling mampu menahan kondisi sulit ini bukanlah kendaraan bermesin, melainkan seekor binatang, yakni unta.
Unta telah membantu manusia yang hidup di gurun pasir sepanjang sejarah, dan telah menjadi simbul bagi kehidupan di gurun pasir. Panas gurun pasir sungguh mematikan bagi makhluk lain. Selain sejumlah kecil serangga, reptil dan beberapa binatang kecil lainnya, tak ada binatang yang mampu hidup di sana. Unta adalah satu-satunya binatang besar yang dapat hidup di sana. Allah telah menciptakannya secara khusus untuk hidup di padang pasir, dan untuk melayani kehidupan manusia. Allah mengarahkan perhatian kita pada penciptaan unta dalam ayat berikut:

أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ

Artinya :   "Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan."   (QS. Al-    Ghaasyiyah, 88:17)
Jika kita amati bagaimana unta diciptakan, kita akan menyaksikan bahwa setiap bagian terkecil darinya adalah keajaiban penciptaan. Yang sangat dibutuhkan pada kondisi panas membakar di gurun adalah minum, tapi sulit untuk menemukan air di sini. Menemukan sesuatu yang dapat dimakan di hamparan pasir tak bertepi juga tampak mustahil. Jadi, binatang yang hidup di sini harus mampu menahan lapar dan haus, dan unta telah diciptakan dengan kemampuan ini.
Unta dapat bertahan hidup hingga delapan hari pada suhu lima puluh derajat tanpa makan atau minum. Ketika unta yang mampu berjalan tanpa minum dalam waktu lama ini menemukan sumber air, ia akan menyimpannya. Unta mampu meminum air sebanyak sepertiga berat badannya dalam waktu sepuluh menit. Ini berarti seratus tiga puluh liter dalam sekali minum; dan tempat penyimpanannya adalah punuk unta. Sekitar empat puluh kilogram lemak tersimpan di sini. Hal ini menjadikan unta mampu berjalan berhari-hari di gurun pasir tanpa makan apapun.
Kebanyakan makanan di gurun pasir adalah kering dan berduri. Namun sistem pencernaan pada unta telah diciptakan sesuai dengan kondisi yang sulit ini. Gigi dan mulut binatang ini telah dirancang untuk memungkinkannya memakan duri tajam dengan mudah.
Perutnya memiliki disain khusus tersendiri sehingga cukup kuat untuk mencerna hampir semua tumbuhan di gurun pasir. Angin gurun yang muncul tiba-tiba biasanya menjadi pertanda kedatangan badai pasir. Butiran pasir menyesakkan nafas dan membutakan mata. Tapi, Allah telah menciptakan sistem perlindungan khusus pada unta sehingga ia mampu bertahan terhadap kondisi sulit ini. Kelopak mata unta melindungi matanya dari dari debu dan butiran pasir. Namun, kelopak mata ini juga transparan atau tembus cahaya, sehingga unta tetap dapat melihat meskipun dengan mata tertutup. Bulu matanya yang panjang dan tebal khusus diciptakan untuk mencegah masuknya debu ke dalam mata. Terdapat pula disain khusus pada hidung unta. Ketika badai pasir menerpa, ia menutup hidungnya dengan penutup khusus.
Salah satu bahaya terbesar bagi kendaraan yang berjalan di gurun pasir adalah terperosok ke dalam pasir. Tapi ini tidak terjadi pada unta, sekalipun ia membawa muatan seberat ratusan kilogram, karena kakinya diciptakan khusus untuk berjalan di atas pasir. Telapak kaki yang lebar menahannya dari tenggelam ke dalam pasir, dan berfungsi seperti pada sepatu salju. Kaki yang panjang menjauhkan tubuhnya dari permukaan pasir yang panas membakar di bawahnya. Tubuh unta tertutupi oleh rambut lebat dan tebal. Ini melindunginya dari sengatan sinar matahari dan suhu padang pasir yang dingin membeku setelah matahari terbenam. Beberapa bagian tubuhnya tertutupi sejumlah lapisan kulit pelindung yang tebal. Lapisan-lapisan tebal ini ditempatkan di bagian-bagian tertentu yang bersentuhan dengan permukaan tanah saat ia duduk di pasir yang amat panas. Ini mencegah kulit unta agar tidak terbakar. Lapisan tebal kulit ini tidaklah tumbuh dan terbentuk perlahan-lahan; tapi unta memang terlahir demikian. Disain khusus ini memperlihatkan kesempurnaan penciptaan unta.
Marilah kita renungkan semua ciri unta yang telah kita saksikan. Sistem khusus yang memungkinkannya menahan haus, punuk yang memungkinkannya bepergian tanpa makan, struktur kaki yang menahannya dari tenggelam ke dalam pasir, kelopak mata yang tembus cahaya, bulu mata yang melindungi matanya dari pasir, hidung yang dilengkapi disain khusus anti badai pasir, struktur mulut, bibir dan gigi yang memungkinkannya memakan duri dan tumbuhan gurun pasir, sistem pencernaan yang dapat mencerna hampir semua benda apapun, lapisan tebal khusus yang melindungi kulitnya dari pasir panas membakar, serta rambut permukaan kulit yang khusus dirancang untuk melindunginya dari panas dan dingin.
Tak satupun dari ini semua dapat dijelaskan oleh logika teori evolusi, dan kesemuanya ini menyatakan satu kebenaran yang nyata: Unta telah diciptakan secara khusus oleh Allah untuk hidup di padang pasir, dan untuk membantu kehidupan manusia di tempat ini.
Begitulah, kebesaran Allah dan keagungan ciptaan-Nya tampak nyata di segenap penjuru alam ini, dan Pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu. Allah menyatakan hal ini dalam ayat Al-quran:

إِنَّمَا إِلَهُكُمُ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَسِعَ كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا

Artinya : "Sesungguhnya, Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia.    Pengetahuan – Nya meliputi segala sesuatu." (QS. Thaahaa, 20:98)


#Sumber
HarunYahya.com

Minggu, 03 Juni 2012

Menghitung Kapasitor Pada lampu TL dan Rangkaian induksi


Berikut ini cara menghitung besarnya konpensasi nilai kapasitor untuk lampu TL yang menggunakan ballast induksi.

C = P * tan.arccos-phi * 0.066 uF (microFarad) ---->untuk teg. lampu 220 Vac
keterangan ;
C= Kapasitas kapasitor dalam uF
P= daya lampu dalam watt
cos-phi=faktor daya lampu TL

Contoh:
sebuah lampu TL 10 watt mempunyai cos-phi(faktor daya)sebesar 0.33 tentukan berapa besarnya kompensasi kapasitor yang harus dipasang(pararel)?
jawab:
C= 10 * tan.arccos0.33 * 0.066 =10 * 2.86 * 0.066 = 2 uF
Berapakah untuk lampu TL 20 W dengan cos-phi yang sama (0.33)?
dengan memasukkan pada rumus diatas didapat 3.75 uF. Dan untuk TL 40 W dengan cos-phi 0.63 ? dengan memasukkan pada rumus diatas didapat 3.25 uF Rumus tersebut saya turunkan dari perhitungan segitiga daya listrik ( Fisika SMA kelas III) dan merupakan dasar teori untuk daya listrik , dan sengaja saya buat sesederhan mungkin menjadi rumus baku untuk memudahkan menghitung konpensasi besarnya kapasitor bagi orang awam, karena kalau diturunkan secara mendetail akan memerlukan pengertian yang mendalam tentang teori dasar listrik dan trigonometrik.
Kenapa dalam contoh-contoh diatas saya pergunakan nilai cos-hpi sebesar 0.33 untuk lampu TL 10W dan 20W , serta cos-phi 0.63 bagi lampu TL 40W ?. Karena nilai tersebut merupakan nilai specifik untuk lampu tersebut ( biasanya tertera dalam nameplate pada ballast ), tetapi tidak menutup kemungkinan dengan adanya perkembangan teknologi dan desain ballast dan TL tertentu atau juga untuk lampu mercury didapat besarnya niali cos-phi yang berlainan, karenanya untuk menentukan besarnya cos-phi ini pada prakteknya saya lebih suka / dianjurkan untuk mengukurnya secara langsung. Tapi ini bagi orang awam tentu sukar atau bahkan malah tidak mengerti, karenanya cukup melihat nilainya pada nameplate, atau kalau tidak didapat cukup gunakanlah nilai specifiknya .
Angka 0.066 merupakan konstanta untuk tegangan kerja 220 V, untuk nilai tegangan yang lain didapat nilai konstata yang besarnya lain pula. Itulah gunanya penyederhanaan rumus diatas.Rumus tersebut saya turunkan dari perhitungan segitiga daya listrik ( Fisika SMA kelas III) dan merupakan dasar teori untuk daya listrik , dan sengaja saya buat sesederhan mungkin menjadi rumus baku untuk memudahkan menghitung konpensasi besarnya kapasitor bagi orang awam, karena kalau diturunkan secara mendetail akan memerlukan pengertian yang mendalam tentang teori dasar listrik dan trigonometrik.
Kenapa dalam contoh-contoh diatas saya pergunakan nilai cos-hpi sebesar 0.33 untuk lampu TL 10W dan 20W , serta cos-phi 0.63 bagi lampu TL 40W ?. Karena nilai tersebut merupakan nilai specifik untuk lampu tersebut ( biasanya tertera dalam nameplate pada ballast ), tetapi tidak menutup kemungkinan dengan adanya perkembangan teknologi dan desain ballast dan TL tertentu atau juga untuk lampu mercury didapat besarnya niali cos-phi yang berlainan, karenanya untuk menentukan besarnya cos-phi ini pada prakteknya saya lebih suka / dianjurkan untuk mengukurnya secara langsung. Tapi ini bagi orang awam tentu sukar atau bahkan malah tidak mengerti, karenanya cukup melihat nilainya pada nameplate, atau kalau tidak didapat cukup gunakanlah nilai specifiknya .
Angka 0.066 merupakan konstanta untuk tegangan kerja 220 V, untuk nilai tegangan yang lain didapat nilai konstata yang besarnya lain pula.
Itulah gunanya penyederhanaan rumus diatas.
Peralatan soft-start bekerja hanya pada waktu peralatan di-ON-kan saja, tujuannya ialah untuk menahan laju arus 'INRUSH CURRENT' yang besarnya bisa sampai 25 kali dari dari arus nominalnya, tentulah hal ini bisa membuat (kedip) flicker tegangan pada instalasi rumah/gedung, bahkan yang lebih para akan menjatuhkan pengaman MCB karena MCB menganggapnya itu sebagai gangguan.
Setelah kondisi steadystate maka peralatan ini hanya melewatkan arus yang mengalir sesuai dengan kebutuhan bebannya, mengapa?
Ada dua tipe dari soft-start yaitu yang menggunakan komponen NTC (Negative Thermal Coeffisient), dan yang lainnya menggunakan kontrol elektronik melalui mekanisme pengaturan tegangan AC yang biasanya menggunakan komponen SCR atau TRIAC, atau mekanisne pengaturan DC Chopper.
Cara kerjanya yaitu pada saat awal Start komponen NTC (yang di seri dengan beban ) dalam keadaan dingin mempunyai tahanan yang sangat tinggi sehingga dengan demikian akan menahan arus listruk Inrush; akibatnya tidak terjadi lonjakan arus yang besar, dan arus yang mengalir ke beban(peralatan) akan kecil/normal.
Tetapi pada saat yang sama pula arus kecil yang mengalir melewati NTC tersebut justru memanaskan NTC-nya sendiri, dengan bertambah panas, maka tahanan/resistansi dari NTC akan turun yang justru akan memperbesar arus mengalir masuk pada beban. Dan dalam kondisi steady-state pada kondisi panas tertentu maka arus akan 'sepenuhnya' masuk ke beban.
Demikian pula untuk rangkaian yang menggunakan rangkaian elektronik, prinsip kerjanya adalah sama, tapi dikerjakan secara elektronik, bukan 'panas'.
Daya (watt) dan cos-phi mutlak wajib diketahui untuk menentukan kompensasi kapasitor, tanpa itu kita tidak bisa menentukan besarnya kompensasi, setiap peralatan mempunyai cos-phi yang unik.
Nilai 0.33 (untuk Ballast TL 10 & 20 W) dan 0.63 (untuk Ballast TL 40W ) itu hanya nilai kebetulan saja , bukan nilai general.
Menetukan kompensasi kapasitor ada beberapa cara yaitu:
1.      Jika diketahui daya input dan cos-phi pada nameplate peralatan, maka besarnya kompensasi langsung bisa dihitung dari rumus :

            C = P * tan.arccos-phi * 0.066 uF (microFarad) ---->untuk teg. 220 Vac

Jika tanpa konstata 0.066 maka rumus diatas dipakai untuk mendapatkan daya reaktif     VAr , kompensasi yaitu :
                                                       Q = P * tan.arccos-phi VAr (

2.      Jika hanya diketahui daya input , Tegangan input dan arus input pada nameplate peralatan, maka besarnya kompensasi langsung bisa dihitung dari rumus diatas dengan terlebih dahulu kita menghitung cos-phi:

Cos-phi = (Daya (watt) Input )/ (Teg. Input x Arus Input)
3.      Jika tidak ada nameplate (tidak ada data), anda mutlak harus punya alat ukur listrik untuk mendapatkan data tersebut diatas, dan peralatan ini banyak dijual pada toko 'instalasi listrik'.

Sebenarnya, PLN mengukur daya di rumah kita bukan berdasarkan daya yang tertera pada peralatan (biasanya satuannya adalah Volt-Ampere atau Watt - disebut daya nyata - ), namun yang diukur adalah daya semu (satuannya adalah Volt-Ampere Reaktif).
Dimana daya semu ini dihasilkan karena faktor - faktor beban semu (daya reaktif). Beban nyata adalah yang bersifat hambatan atau resistansi (resistor). Namun, pada kenyataannya, banyak peralatan rumah yang menggunakan lilitan - lilitan (kumparan - kumparan) yang bersifat induksi (induktansi), seperti dinamo, powerhead, air-pump, lampu, dll.
Sehingga, daya yang terpakai adalah P (daya nyata) = S (daya semu) * cos PHI (daya reaktif).
Atau S = P / cos PHI.
Yang diukur oleh PLN adalah nilai S (daya semu) ini.
Dengan beban yang bersifat induksi adalah bernilai positif dan beban yang bersifat kapasitansi adalah negatif.

Jadi, yang dilakukan oleh pemasangan kapasitor adalah untuk meng-kompensasi daya reaktif dari beban induktif sehingga nilai cos PHI mendekati nol.

Cos (0) = 1.

Namun, beban kapasitif ini juga jgn sampai melebihi nilai beban induktif, karena efeknya akan sama juga dengan kelebihan beban induktif nantinya.
Yang pasti, tujuannya adalah menyamakan antara daya yang digunakan dengan daya yang diukur oleh PLN mendekati sebenarnya. 

Rahasia Angka2 Dalam Al-Qur’an


Rahasia Angka2 Dalam Al-Qur’an
Kata-kata dalam Al-Qur’an, dengan sejumlah pengulangannya merupakan Mukjizat, jumlah kata-kata dalam Al-Qur’an yang menegaskan kata-kata yang lain ternyata jumlahnya sama dengan jumlah kata-kata Al-Qur’an yang menjadi lawan kata atau kebalikan dari kata-kata tersebut, atau diantara keduanya ada nisbah kontradiktif.
Al-Qur’an tidak hanya terbatas pada ayat-ayat mulianya, makna-maknanya, prinsip-prinsip dan dasar-dasar keadilannya serta pengetahuan-pengetahuan gaibnya saja, melainkan juga termasuk jumlah-jumlah yang ada dalam Al-Qur’an itu sendiri, begitu juga pengulangan kata dan hurufnya, orang-orang yang melakukan ‘ulum’ Al-Qur’an sejak dulu sudah menyadarai adanya fenomena tersebut mempunyai maksud dan tujuan tertentu.
Para peneliti terdahulu sudah mencatat, bahwa surat-surat yang dibuka dengan huruf-huruf ‘muqaththa’ah’ berjumlah 29 surat, sementara jumlah huruf ‘hijaiyah’ Arab ditambah dengan huruf “Hamzah” juga berjumlah 29 huruf hal ini dengan sudut pandang bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab.
DR. Abdul Razaq Naufal dalam bukunya berjudul ‘ Al’Ijaz Al’Adadiy Fi Al-Qur’an Al Karim” beliau menulis beberapa tema-tema tersebut terjadi keharmonisan diantara jumlah kata-kata Al-Qur’an dan berikut ini adalah sejumlah perhitungan yang benar-benar merupakan Mukjizat, dari jumlah kata dalam Al-Qur’an sebanyak 51.900, Jumlah Juz 30, Jumlah Surat 112, keanehan yang ada diantaranya sbb :
·    Kata ‘Iblis” ( La’nat ALLAH ‘alaihi ) dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak 11 kali, sementara “Isti’adzah” juga disebutkan 11 kali, Kata “ma’siyah” dan derivatnya disebutkan sebanyak 75 kali, sementara kata “Syukr” dan derivatnya juga disebutkan sebanyak 75 kali.
·         Kata “al-dunya” disebutkan sebanyak 115 kali, begitu juga kata “al-akhirah” sebanyak 115 kali.
·         Kata “Al-israf” disebutkan 23 kali, kata kebalikannya “al-sur’ah” sebanyak 23 kali.
·         Kata “Malaikat” disebutkan 88 kali, kata kebalikannya ‘Al-syayathin” juga 88 kali.
·         Kata “Al-sulthan disebutkan 37 kali, kata kebalikannya “Al-nifaq” juga 37 kali.
·         Kata “Al-harb”(panas) sebanyak 4 kali, kebalikannya “ Al-harb” juga 4 kali.
·         Kata “ Al-harb (perang) sebanyak 6 kali, kebalikannya “Al-husra” (tawanan) 6 kali.
·         Kata “Al-hayat” (hidup” sebanyak 145 kali, kebalikannya “Al-maut” (mati) 145 kali.
·         Kata “Qalu” (mereka mengatakan) sebanyak 332 kali, kebalikannya “Qul” ( katakanlah) sebanyak 332 kali.
·         Kata “Al-sayyiat” yang menjadi kebalikan kata “Al-shahihat” masing-masing 180 kali.
·         Kata “Al-rahbah” yang menjadi kebalikan kata “Al-ragbah” masing-masing 8 kali.
·         Kata “Al-naf’u” yang menjadi kebalikan kata “Al-fasad” masing-masing 50 kali.
·         Kata “Al-nas” yang menjadi kebalikan kata “Al-rusul” masing-masing 368 kali.
·         Kata “Al-asbath” yang menjadi kebalikan kata “Al-awariyun” masing-masing 5 kali
·         Kata “Al-jahr” yang menjadi kebalikan kata “Al-alaniyyah” masing-masing 16 kali
·         Kata “Al-jaza” 117 kali ( sama dg kebalikannya),
·         Kata “Al-magfiroh” 234 kali ( sama dengan kebalikannya),
·         Kata “Ad-dhalala” ( kesesatan) 191 kali ( sama dengan kebalikannya),
·         Kata “Al-ayat” 2 kali “Ad-dhalala” yaitu 282 kali. Dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu disini.
·         Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk tunggal disebutkan sebanyak 365 kali, sebanyak jumlah hari pada tahun Syamsyiyyah.
·         Kata “Syahr” ( bulan) sebanyak 12 kali, sama dg jumlah Bulan dalam satu Tahun.
·         Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk plural (jamak) sebanyak 30 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu Bulan.
·         Kata “Sab’u” (minggu) disebutkan 7 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu minggu.
·         Jumlah “ saah” (jam) yang didahului dengan ‘harf’ sebanyak 24 kali, sama dengan jumlah jam dalam satu hari.
·         Kata “Sujud” disebutkan 34 kali, sama dengan jumlah raka’at dalam solat 5 waktu
·         Kata “Shalawat” disebutkan 5 kali, sama dengan jumlah solat wajib sehari semalam.
·         Kata “Aqimu” yang diikuti kata “Shalat” sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah Raka’at Sholat fardhu/ wajib.
semoga bermanfaat bagi sobat2 muslim
;)

Mencari Drop Tegangan Di Suatu Titik



Mencari besar tegangan drop (drop tegangan/tegangan yang terbuang) sebelum sampai di suatu titik atau tempat tertentu. Dalam sistem tenaga listrik, besar tegangan tegangan yang diterima oleh suatu tempat dengan tempat lainnya akan berbeda dari satu sumber tegangan yang sama, pasti tegangan yang diterima oleh tempat yang lebih jauh dari sumber tegangan akan lebih kecil dari pada tegangan yang diterima oleh tempat yang lebih dekat dengan sumber tegangan tersebut.
misal: Perhatikan gambar berikut!
TC Aluminium = 2 x 10 mm2
hambatan jenis Aluminium = 0,0286
sumber = 220 Volt


misalkan pada gambar di atas adalah gambar jaringan padaa tegangan rendah, dapat dilihat beban pada masing-masing lokasi,
beban A: 6 A
beban B: 6 A
beban C: 16 A
beban D: 16 A
beban E: 6 A
tegangan yang diterima di E lebih kecil dari tegangan yang diterima di D, karena E lebih jauh dari sumber tegangan dibanding D, tegangan yang diterima di D lebih kecil dari tegangan yang diterima di C, karena D lebih jauh dari sumber tegangan dibanding C, tegangan yang diterima di C lebih kecil dari tegangan yang diterima di B, karena C lebih jauh dari sumber tegangan dibanding B, tegangan yang diterima di B lebih kecil dari tegangan yang diterima di A, karena B lebih jauh dari sumber tegangan dibanding A, dengan kata lain V(E)<V(D)<V(C)<V(B)<V(A) atau V(A)>V(B)>V(C)>V(D)>V(E). Bagaimana cara mencari besar tegangan yang diterima pada masing-masing titik? (Lihat pembahasan berikut!)

Pembahasan:
Tentukan terlebih dahulu besar beban pada DE, CD, BC dan AB
  • Besar beban pada DE = beban ES = 6 A
  • Besar beban pada CD = beban DS + beban DE = 16 A + 6 A = 22 A
  • Besar beban pada BC = beban CS + beban CD = 16 A + 22 A = 38 A
  • Besar beban pada AB = beban BS + beban BC = 6 A + 38 A = 44 A
  • Besar beban pada OA = beban AS + beban AB = 6 A + 44 A = 50 A
sehingga didapat gambar dengan data lebih detail seperti berikut:
TC Aluminium = 2 x 10 mm2

hambatan jenis Aluminium = 0,0286

sumber = 220 Volt

Vd = I · R (cos Φ + j · X · sin Φ), harga X sangat kecil sekali sehingga bisa dianggap nol, sehingga
Vd = I · R (cos Φ + j · 0 · sin Φ)
Vd = I · R (cos Φ + 0)
Vd = I · R · cos Φ



V drop tegangan akan kita simbolkan dengan Vd

  1. Mencari besar tegangan yang sampai di titik A (Ω)
    1. Mencari besar hambatan di daerah O-A

      R(OA) adalah simbol untuk besar hambatan di daerah O-A
      R(OA) = (0,0286 x 25) / 10
      R(OA) = 0,0175 Ω
    2. Mencari besar drop tegangan sebelum sampai ke titik A (Volt)
      V(d-A) adalah simbol dari besar drop tegangan sebelum sampai ke titik A
      I(OA) adalah besar arus yang ditanggung oleh kawat / jaringan pada derah O-A
      V(d-A) = I(OA) · R(OA) · Cos Φ
      V(d-A) = 50 · 0,0715 · 0,8
      V(d-A) = 2,86 Volt
    3. Menentukan besar tegangan yang sampai di titik A (Volt)
      V(A) adalah simbol tegangan yang sampai di titik A
      V(A) = V(sumber) - V(d-A)
      V(sumber) untuk tujuan titik A adalah V(O)
      V(A) = (220 - 2,86) Volt
      V(A) = 217,14 Volt
      Jadi tegangan yang sampai di titik A adalah 217,14 Volt
  2. Mencari besar tegangan yang sampai di titik B
    1. Mencari besar hambatan di titik B (Ω)

      R(AB) adalah simbol besar hambatan di titik pada daerah A-B
      R(AB) = (0,0286 x 15) / 10
      R(AB) = 0,0429 Ω
    2. Mencari besar drop tegangan sebelum sampai ke titik B (Volt)
      V(d-B) adalah simbol dari besar drop tegangan sebelum sampai ke titik B
      I(AB) adalah besar arus yang ditanggung oleh kawat / jaringan pada derah A-B
      V(d-B) = I(AB) · R(AB) · Cos Φ
      V(d-B) = 44 · 0,0429 · 0,8
      V(d-B) = 1,51008 Volt
    3. Menentukan besar tegangan yang sampai di titik B (Volt)
      V(B) adalah simbol tegangan yang sampai di titik B
      V(B) = V(sumber) - V(d-A)
      V(sumber) untuk tujuan titik B adalah V(A)
      V(B) = (217,14 - 1,51008) Volt
      V(B) = 215,6299 Volt
      Jadi tegangan yang sampai di titik B adalah 215,6299 Volt
  3. Mencari besar tegangan yang sampai di titik C
    1. Mencari besar hambatan di titik C (Ω)

      R(BC) = (0,0286 x 35) / 10
      R(BC) = 0,1001 (Ω)
    2. Mencari besar drop tegangan sebelum sampai ke titik C (Volt)
      V(d-C) adalah simbol dari besar drop tegangan sebelum sampai ke titik C
      I(BC) adalah besar arus yang ditanggung oleh kawat / jaringan pada derah B-C
      V(d-C) = I(BC) · R(BC) · Cos Φ
      V(d-C) = 38 · 0,1001 · 0,8
      V(d-C) = 3,04304 Ω
    3. Menentukan besar tegangan yang sampai di titik C (Volt)
      V(C) adalah simbol tegangan yang sampai di titik C
      V(C) = V(sumber) - V(d-C)
      V(sumber) untuk tujuan titik C adalah V(B)
      V(C) = (215,6299 - 3,04304)
      V(C) = 212,5869 Volt
      Jadi tegangan yang sampai di titik C adalah 212,5869 Volt
  4. Mencari besar tegangan yang sampai di titik D
    1. Mencari besar hambatan di titik D (Ω)

      R(CD) = (0,0286 x 5) / 10
      R(CD) = 0,0143 Ω
    2. Mencari besar drop tegangan sebelum sampai ke titik D (Volt)
      V(d-D) adalah simbol dari besar drop tegangan sebelum sampai ke titik D
      I(CD) adalah besar arus yang ditanggung oleh kawat / jaringan pada derah C-D
      R(CD) adalah simbol besar hambatan di titik pada daerah C-D
      V(d-D) = I(CD) · R(CD) · Cos Φ
      V(d-D) = 22 · 0,0143 · 0,8
      V(d-D) = 0,25168 Volt
    3. Menentukan besar tegangan yang sampai di titik D (Volt)
      V(D) adalah simbol tegangan yang sampai di titik D
      V(D) = V(sumber) - V(d-D)
      V(sumber) untuk tujuan titik D adalah V(C)
      V(D) = (212,5869 - 0,25168) Volt
      V(D) = 212,3352 Volt
      Jadi tegangan yang sampai di titik D adalah 212,3352 Volt
  5. Mencari besar tegangan yang sampai di titik E
    1. Mencari besar hambatan di titik E (Ω)

      R(E) = (0,0286 x 25) / 10
      R(E) = 0,0715 Ω
    2. Mencari besar drop tegangan sebelum sampai ke titik E (Volt)
      V(d-E) adalah simbol dari besar drop tegangan sebelum sampai ke titik E
      I(DE) adalah besar arus yang ditanggung oleh kawat / jaringan pada derah D-E
      R(DE) adalah simbol besar hambatan di titik pada daerah D-E
      V(d-E) = I(DE) · R(DE) · Cos Φ
      V(d-E) = 6 · 0,0715 · 0,8
      V(d-E) = 0,3432 Volt
    3. Menentukan besar tegangan yang sampai di titik E (Volt)
      V(E) adalah simbol tegangan yang sampai di titik E
      V(E) = V(sumber) - V(d-E)
      V(sumber) untuk tujuan titik E adalah V(D)
      V(E) = (212,3352 - 0,3432) Volt
      V(E) = 211,992 Volt
      Jadi tegangan yang sampai di titik B adalah 211,992 Volt

moga bermanfaat gan :D

Fungsi Tombol Fn pada Notebook / Laptop


Fungsi Tombol Fn pada Notebook / Laptop 



Fungsi Tombol Fn pada Notebook / Laptop
Tombol  “Fn” (Functional) umumnya hanya ada pada notebook. Tombol  “fn” ini mempunyai fungsi untuk memanggil beberapa fungsi khusus dengan cepat. Sama Halnya dengan  tombol “ctrl” , “Alt” , atau “Shift”, tombol ini juga bekerja dengan kombinasi tombol lainnya. Biasanya tombol “Fn” ini digunakan untuk mengatur cahaya dan Contras di notebook. Seringkali digunakan juga sebagai pengatur volume suara atau mengaktifkan “Number Lock”. Dibandingkan dengan keyboard biasa , beberapa tombol dalam komputer portabel telah di ringkas karena keterbatasan tempat dan mempermudah akses.

Fungsi kombinasi Tombol Fn antara lain :
  • Fn+F1 >> mengubah mode monitor internal menjadi eksternal dan sebaliknya
  • Fn+F2 >> fungsi kontrol perangkat wifi
  • Fn+F3 >> mengetahui status batere
  • Fn+F4 >> meredupkan tingkat cahaya layar monitor
  • Fn+F5 >> menambah terang tingkat cahaya layar monitor
  • Fn+F7 >> mematikan volume suara
  • Fn+F8 >> menurunkan volume suara
  • Fn+F9 >> meningkatkan volume suara
  • Fn+F10 >> kembali ke posisi sebelumnya pada pemutar multimedia
  • Fn+F11 >> kontrol untuk berhenti atau mainkan suatu berkas pada pemutar multimedia
  • Fn+F12 >> menuju posisi selanjutnya pada pemutar multimedia
Namun terkadang ada beberapa notebook yang mempunyai fungsi  tombol yang berbeda.

Miniature Circuit Braker


Miniature Circuit Braker 


      Alat pengaman arus lebih adalah pemutus sirkit mini yang selanjutnya disebut MCB. MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya hubungan pendek. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu untuk pemutusan hubungan yang disebabkan beban lebih dengan relai arus lebih seketika digunakan elektromagnet.

        Bila bimetal atau elektromagnet bekerja, maka ini akan memutus hubungan kontak yang terletak pada pemadam busur dan membuka saklar. MCB untuk rumah seperti pada sekring, diutamakan untuk proteksi hubungan pendek, sehingga pemakaiannya lebih diutamakan untuk mengamankan instalasi atau konduktornya. Sedang MCB pada APP diutamakan sebagai pembawa arus dengan karakteristik CL (current limiter) dan juga sebagai pengaman arus hubung pendek yang bekerja seketika.

         Arus nominal yang digunakan pada APP dengan mengenal tegangan 230/400V ialah: 
1.2.4.6.10.16.20.25.35 dan 50 A disesuaikan dengan tingkat VA konsumen. Adapun kemampuan mebuka (breaking capacity) bila terjadi hubung singkat 3 KA dan 6 KA (SPLN 108-1993). MCB yang khusus digunakan oleh PLN mempunyai tombol biru. MCB pada saat sekarang paling banyak digunakan untuk instalasi rumah ataupun instalasi industri maupun instalasi gedung bertingkat.