Mencari besar tegangan drop (drop tegangan/tegangan yang
terbuang) sebelum sampai di suatu titik atau tempat tertentu. Dalam sistem
tenaga listrik, besar tegangan tegangan yang diterima oleh suatu tempat dengan
tempat lainnya akan berbeda dari satu sumber tegangan yang sama, pasti tegangan
yang diterima oleh tempat yang lebih jauh dari sumber tegangan akan lebih kecil
dari pada tegangan yang diterima oleh tempat yang lebih dekat dengan sumber
tegangan tersebut.
misal: Perhatikan gambar berikut!
TC Aluminium = 2 x 10 mm2
hambatan jenis Aluminium = 0,0286
V sumber = 220 Volt
misalkan pada gambar di atas adalah gambar jaringan padaa tegangan rendah, dapat dilihat beban pada masing-masing lokasi,
beban A: 6 A
beban B: 6 A
beban C: 16 A
beban D: 16 A
beban E: 6 A
beban B: 6 A
beban C: 16 A
beban D: 16 A
beban E: 6 A
tegangan yang diterima di E lebih kecil dari tegangan yang
diterima di D, karena E lebih jauh dari sumber tegangan dibanding D, tegangan
yang diterima di D lebih kecil dari tegangan yang diterima di C, karena D lebih
jauh dari sumber tegangan dibanding C, tegangan yang diterima di C lebih kecil
dari tegangan yang diterima di B, karena C lebih jauh dari sumber tegangan
dibanding B, tegangan yang diterima di B lebih kecil dari tegangan yang
diterima di A, karena B lebih jauh dari sumber tegangan dibanding A, dengan
kata lain V(E)<V(D)<V(C)<V(B)<V(A) atau
V(A)>V(B)>V(C)>V(D)>V(E).
Bagaimana cara mencari besar tegangan yang diterima pada masing-masing titik?
(Lihat pembahasan berikut!)
Pembahasan:
Tentukan terlebih dahulu besar beban pada DE, CD, BC dan AB
- Besar
beban pada DE = beban ES = 6 A
- Besar
beban pada CD = beban DS + beban DE = 16 A + 6 A = 22 A
- Besar
beban pada BC = beban CS + beban CD = 16 A + 22 A = 38 A
- Besar
beban pada AB = beban BS + beban BC = 6 A + 38 A = 44 A
- Besar
beban pada OA = beban AS + beban AB = 6 A + 44 A = 50 A
sehingga didapat gambar dengan data lebih detail seperti
berikut:
TC Aluminium = 2 x 10 mm2
TC Aluminium = 2 x 10 mm2
hambatan jenis Aluminium = 0,0286
V sumber = 220 Volt
Vd = I · R (cos Φ + j · X · sin Φ), harga X sangat kecil sekali sehingga bisa dianggap nol, sehingga Vd = I · R (cos Φ + j · 0 · sin Φ) Vd = I · R (cos Φ + 0) Vd = I · R · cos Φ |
V drop tegangan akan kita simbolkan dengan Vd
- Mencari
besar tegangan yang sampai di titik A (Ω)
- Mencari besar hambatan di
daerah O-A
R(OA) adalah simbol untuk besar hambatan di daerah O-A
R(OA) = (0,0286 x 25) / 10
R(OA) = 0,0175 Ω - Mencari besar drop tegangan sebelum
sampai ke titik A (Volt)
V(d-A) adalah simbol dari besar drop tegangan sebelum sampai ke titik A
I(OA) adalah besar arus yang ditanggung oleh kawat / jaringan pada derah O-A
V(d-A) = I(OA) · R(OA) · Cos Φ
V(d-A) = 50 · 0,0715 · 0,8
V(d-A) = 2,86 Volt - Menentukan besar tegangan yang
sampai di titik A (Volt)
V(A) adalah simbol tegangan yang sampai di titik A
V(A) = V(sumber) - V(d-A)
V(sumber) untuk tujuan titik A adalah V(O)
V(A) = (220 - 2,86) Volt
V(A) = 217,14 Volt
Jadi tegangan yang sampai di titik A adalah 217,14 Volt - Mencari
besar tegangan yang sampai di titik B
- Mencari besar hambatan di
titik B (Ω)
R(AB) adalah simbol besar hambatan di titik pada daerah A-B
R(AB) = (0,0286 x 15) / 10
R(AB) = 0,0429 Ω - Mencari besar drop tegangan
sebelum sampai ke titik B (Volt)
V(d-B) adalah simbol dari besar drop tegangan sebelum sampai ke titik B
I(AB) adalah besar arus yang ditanggung oleh kawat / jaringan pada derah A-B
V(d-B) = I(AB) · R(AB) · Cos Φ
V(d-B) = 44 · 0,0429 · 0,8
V(d-B) = 1,51008 Volt - Menentukan besar tegangan yang
sampai di titik B (Volt)
V(B) adalah simbol tegangan yang sampai di titik B
V(B) = V(sumber) - V(d-A)
V(sumber) untuk tujuan titik B adalah V(A)
V(B) = (217,14 - 1,51008) Volt
V(B) = 215,6299 Volt
Jadi tegangan yang sampai di titik B adalah 215,6299 Volt - Mencari
besar tegangan yang sampai di titik C
- Mencari besar hambatan di
titik C (Ω)
R(BC) = (0,0286 x 35) / 10
R(BC) = 0,1001 (Ω) - Mencari besar drop tegangan
sebelum sampai ke titik C (Volt)
V(d-C) adalah simbol dari besar drop tegangan sebelum sampai ke titik C
I(BC) adalah besar arus yang ditanggung oleh kawat / jaringan pada derah B-C
V(d-C) = I(BC) · R(BC) · Cos Φ
V(d-C) = 38 · 0,1001 · 0,8
V(d-C) = 3,04304 Ω - Menentukan besar tegangan yang
sampai di titik C (Volt)
V(C) adalah simbol tegangan yang sampai di titik C
V(C) = V(sumber) - V(d-C)
V(sumber) untuk tujuan titik C adalah V(B)
V(C) = (215,6299 - 3,04304)
V(C) = 212,5869 Volt
Jadi tegangan yang sampai di titik C adalah 212,5869 Volt - Mencari
besar tegangan yang sampai di titik D
- Mencari besar hambatan di
titik D (Ω)
R(CD) = (0,0286 x 5) / 10
R(CD) = 0,0143 Ω - Mencari besar drop tegangan
sebelum sampai ke titik D (Volt)
V(d-D) adalah simbol dari besar drop tegangan sebelum sampai ke titik D
I(CD) adalah besar arus yang ditanggung oleh kawat / jaringan pada derah C-D
R(CD) adalah simbol besar hambatan di titik pada daerah C-D
V(d-D) = I(CD) · R(CD) · Cos Φ
V(d-D) = 22 · 0,0143 · 0,8
V(d-D) = 0,25168 Volt - Menentukan besar tegangan yang
sampai di titik D (Volt)
V(D) adalah simbol tegangan yang sampai di titik D
V(D) = V(sumber) - V(d-D)
V(sumber) untuk tujuan titik D adalah V(C)
V(D) = (212,5869 - 0,25168) Volt
V(D) = 212,3352 Volt
Jadi tegangan yang sampai di titik D adalah 212,3352 Volt - Mencari
besar tegangan yang sampai di titik E
- Mencari besar hambatan di
titik E (Ω)
R(E) = (0,0286 x 25) / 10
R(E) = 0,0715 Ω - Mencari besar drop tegangan
sebelum sampai ke titik E (Volt)
V(d-E) adalah simbol dari besar drop tegangan sebelum sampai ke titik E
I(DE) adalah besar arus yang ditanggung oleh kawat / jaringan pada derah D-E
R(DE) adalah simbol besar hambatan di titik pada daerah D-E
V(d-E) = I(DE) · R(DE) · Cos Φ
V(d-E) = 6 · 0,0715 · 0,8
V(d-E) = 0,3432 Volt - Menentukan besar tegangan yang
sampai di titik E (Volt)
V(E) adalah simbol tegangan yang sampai di titik E
V(E) = V(sumber) - V(d-E)
V(sumber) untuk tujuan titik E adalah V(D)
V(E) = (212,3352 - 0,3432) Volt
V(E) = 211,992 Volt
Jadi tegangan yang sampai di titik B adalah 211,992 Volt
moga bermanfaat gan :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar